Assalamualaikum, Hallo fren. Alhamdulillah senang
sekali bisa berbagi sedikit-sedikit informasi pada kawan-kawan semua.
Apa yang terlintas oleh kita ketika menyebut kota
Palembang? Pastinya adalah Jembatan Ampera dan sungai musinya kan? Etts, tunggu
dulu, bagi kawan-kawan pemburu kuliner pasti yang terlintas di kepalanya adalah
empek-empekkan?
Karena itu pada postingan kali ini saya akan
mengulas sedikit makanan yang paling populer di Indonesia ini, khususnya
Palembang dan sekitarnya. O yah, sekedar informasi saja sih, kalau empek-empek juara
tiga dalam Anugerah Pesona Indonesia 2016, ketegori hidangan tradisional
terpopuler. Hmmm...
Makanan dengan olahan sagu, gendum dan ikan ini
memang enak banget apalagi kalau makannya dengan cuka (kalau kami sering
nyebutnya cuko). Oke, jangan
terpesona oleh lezatnya makanan wong palembang ini yoh. Tapi kita juga harus
tau bagaimana asal muasal makanan empek-empek ini.
Kalau berbicara sejarah, pastilah kita akan
menemukan perbedaan-perbedaan dikalangan masyarakat, dan itu hal yang sangat
lumrah, pun termasuk bagaimana sejarahnya empek-empek ini.
Menurut informasi yang saya dapatkan ada dua versi
sejarah asal-usul empek-empek. Pertama, konon katanya empek-empek sudah berada
di Palembang sejak abad 16 pada waktu itu, seorang lelaki tua keturunan Tiong
Hoa bernama Apek, tinggal ditepian sungai musi. Dia prihatin melihat ikan-ikan yang melimpah
ruah di tepian sungai musi itu hanya dijadikan olahan ikan goreng dan ikan pindang oleh
penduduk setempat.
Kemudian, Apek berinisiatif untuk membuah olahan
ikan yang berbeda, lalu Apek menggiling ikan-ikan tersebut dan dipadukan
bersama gandum dan sagu, sehingga jadilah makanan empek-empek.
Setelah itu, Apek menjajakan makanan kreasinya
menggunakan sepeda keliling kota. Gayung bersambut, makanan olahan Apek diminati
warga Palembang. Karena banyak peminat, ketika warga ingin membeli makanan
buatan Apek, maka warga sering memanggilnya dengan
sebutan Pek. Lama kelamaan, panggilan itu menjadi nama makanan yang diolah oleh Apek yakni empek-empek.
Nah, menurut kisah yang kedua, hal ini disampaikan
oleh pemerhati sejarah. KMS H Andi
Syarifuddin (dikutip dari Kompas Travel. 3/4/2017) Pada masanya empek-empek
merupakan makanan dari Kesultanan Palembang yang bernama kelesan, merupakan
makanan adat di rumah limas yang mengandung sifat dan kegunaan tertentu. Dinamakan
kelesan juga karena makanan ini dikeles atau tahan disimpan lama.
Tetapi ketika zaman kolonial kelesan dijual
komersial tahun 1916 khususnya di kawasan Keraton yakni masjid Agung dan Masjid
lama Palembang. Ada cerita yang unik, mulanya kelesan dibuat oleh orang asli Palembang. Setelah dibuat, kelesan dioper ke orang China yang terkenal jago
dagang.
Nah, disinilah awal mulanya kelesan berubah nama
menjadi empek-empek, karena orang China penjual kelesan ini bernama apek,
kemudian banyak pembeli dari kalangan pemuda memanggilnya dengan sebutan pek,
empek. Maka yang terjadi nama kelesan kalah pamor sama nama empek-empek. Sampai sekarang pun masyarakat palembang dan
sekitarnya menyebut makanan itu empek-empek.
Seiring berjalanannya waktu empek-empek kini lebih
banyak variasinya, mulai dari empek-empek lenjer, lenggang, kapal selam,
keriting, tunu, pastel dan empek-empek isi tahu. Hmmm lemaknyo.
Untuk
dulur-dulur kalu ke Palembang jangan lupo makan empek-empek yo, belum teraso ke
Palembangnyo kalu belum makan empek-empek sambil ngirup cuko.
11 Komentar
-
Tira Soekardi 23 November 2018 11.37 wah baru tahu, aku suak sekali empek2 tp yanga sli palembang, waktu ke palembang merasakan enaknya , beda denagn yang dijual di jawa -
-
Ahmad Lamuna 23 November 2018 21.40 Empek-empek memang tak dapat dipisahkan dari Palembang -
Ilham Sadli 25 November 2018 08.48 Baru tahu aku sejarahnya.. banyak yang suka tapi aku belum nyoba makan -
Astina R 25 November 2018 14.36 Hihi.. Aku baru tau sejarahnya.. Di Banda Aceh khususnya, empek-empek palembang cukup terkenal namanya, dan lumanya byk peminat, termasuk saya... Hehe -
Milda Ini 25 November 2018 14.47 Itu benaran yang mana. Empek2 apa pempek. Mana neh,kirimin pempeknya ke Bengkulu yaaa -
Lina W. Sasmita 25 November 2018 16.46 Ooh begitu asal mula nama empek empek. Baru tahu hehe. Thanks ah jadi nambah pengetahuan. -
Dedew 25 November 2018 16.58 Ya ampun dari kemarin pengen pempek, eh hari ini baca artikel pempek, tahu sajaaaa... -
kokonata 25 November 2018 20.33 Sejarah kedua kayaknya lebih masuk akal... Memang pengaruh Cina besar sekali dalam budaya Palembang. Orang-orang Palembang asli juga sebagian sipit dan putih seperti orang Cina -
deddyhuang.com 7 Desember 2018 23.46 sedapnya pempek palembang ya..