Hallo sobat, kali ini saya akan
berbagi sedikit tentang sebuah pulau di Sumatera Selatan, emang ada yah?
Selama ini yang kita ketahui
tentang Sumatera Selatan itu adalah kawasan, perairan sungai musi, rawa di
bagian timur yang membentang dibeberapa kota/kabupaten di Sumsel dan perbukitan
di bagian barat, dengan letak geografis itu saja menjadikan Sumatera Selatan
kaya akan budaya, pariwisata, kuliner dan lain-lain. Tetapi siapa sangka loh,
ternyata Sumatera Selatan memiliki sebuah pulau diujung bagian timur
wilayahnya.
Yappp... pulau itu bernama Pulau
Maspari, ini beneran pulau loh, bukan “Pulau Kemaro” yang terletak di perairan
sungai musi. Tapi pulau maspari ini pulau beneran, letaknya ditengah lautan. Sejak
Bangka Belitung memisahkan diri dari Sumsel menjadi provinsi sendiri, yang kita
ketahui Sumatera Selatan itu tidak memiliki wilayah perairan laut.
Namun sungguh tak disangka, nyatanya
Sumsel masih memiliki wilayah perairan laut, wilayah itu masuk dalam wilayah
kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), seperti kita ketahui Musi Banyasin (Muba)
dan OKI adalah dua kabupaten yang memiliki wilayah terluas di Sumatera Selatan.
Nah pulau Maspari itu letaknya di kecamatan Tulung Selapan, desa Sungai Lumpur
kabupaten OKI, atau ditengah-tengah Selat Bangka.
Pulau Maspari sebenarnya memiliki
potensi wisata yang potensial, sebuah pulau yang masih perawan namun hal itu
belum bisa dilirik sepenuhnya oleh pemerintah provinsi Sumsel dan bahkan mungkin
tidak semua orang Sumsel mengetahui mengenai pulau ini. Pada tahun 2004 lalu,
pulau ini sempat dilirik untuk dijadikan arena venue menyelam pada perheletan
Pekan Olahraga Nasional (PON) namun gagal, pada tahun-tahun berikutnya pun, pemprov
sumsel pun berupaya menghidupkan pulau maspari ini dengan mendirikan pusat
pembibitan udang windu, hal itu pun juga gagal.
Ada apa saja sih di pulau maspari?
Sebenarnya pulau ini, pulau tak
berpenghuni akan tetapi ada seorang pegawai harian lepas dari Dinas Kelautan
dan Perikanan (DKP) Sumsel dan keluarganya yang menetap di pulau ini. Sebuah
bangunan terbengkalai miliki DKP Sumsel. Meski begitu, sesekali pulau ini
sering didatangi oleh para nelayan yang kehabisan stok air tawar, atau sering
kali juga petugas dari TNI AL mampir saat sedang berpatroli, kalo sedang
beruntung nih Pulau Maspari akan didatangi oleh turis dan peneliti.
Selain itu, di pulau ini ada
sebuah pohon tua yang dibawahnya terdapat makam, hingga saat ini belum
diketahui itu makam siapa. Tak hanya ada pohon tua dan makam, di pulau ini juga
ada sebuah pohon sinyal, kok bisa? Letak pulau maspari yang jauh menjadikan
pulau ini sulit memperoleh sinyal untuk menelpon ke kota. Tapi, ide kreatif itu
muncul dari petugas penghuni pulau maspari, sebuah transmitter sinyal selular dipasang di sebuah pohon jadi ketika
kita berdiri dibawah pohon tersebut untuk menelpon ataupun mengirim SMS,
handphone kita akan mendapatkan sinyal.
Hutan Mangrove juga turut mengelilingi
pulau ini, banyak cerita suram yang menyelimuti pulau maspari, katanya pulau
ini dikelilingi laut dangkal yang didalamnya dipenuhi oleh terumbu karang,
sehingga menyulitkan untuk melakukan penyelaman apalagi dikala surut. Namun,
meski begitu di pulau maspari ada pantai dan spot menyelam yang aman dan
nyaman, tapi tetep kudu hati-hati yah.
Tempat bertelurnya penyu
bersisik, pulau maspari yang masih bersih dan asri ini rupanya menjadi tempat
yang cocok untuk penyu bersisik bertelur. Penyu ini termasuk penyu yang
terancam habitnya. Mengapa tidak, dari 1000 telur hanya 0,25% telur tersebut bisa
menetas sampai hidup dewasa, selebihnya karena faktor alam juga kerena faktor
tangan-tangan manusia yang tak bertanggungjawab, telur penyu bersisik kerap
diambil dan diperjual-belikan oleh warga sekitar pulau maspari dengan harga
yang murah.
Seharusnya dengan segala potensi
yang dimiliki oleh pulau maspari bisa diangkat untuk dijadikan salah satu
destinasi wisata di sumsel yah kan?
Lalu bagaimana caranya jika mau ke Pulau Maspari?
Untuk menuju pulau ini terdapat
dua pilihan jalur, pertama jalur air, yap, sobat bisa ke sana menggunakan
speedboat dari Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang menyusuri sungai musi selama
kurang lebih 6 jam, cukup melelahkan yah? Belum lagi biaya ke sana cukup mahal
2,5 juta untuk hanya perjalanan pergi saja.
Kemudian ada jalur kedua yaitu jalur
darat, sobat bisa berangkat dari Palembang menuju ke kecamatan Tulung Selapan,
OKI. Perjalanan memakan waktu dua jam untuk sampai ke desa sungai lumpur
kecamatan tulung selapan, dari desa itu sobat harus melanjutkan menggunakan
speedboat di dermaga desa sungai lumpur ke Pulau Maspari memakan waktu empa
jam.
Tapi yakinlah, dengan perjalanan
yang panjang dan mahal itu akan dibayar dengan kenyamanan, keasrian, kebersihan
pulau maspari, sangat cocok buat sobat untuk mencari ketenangan dari hiruk
pikuk kehidupan kota. Wasallam.
sumber refrensi : srivijaya.id
sumber foto: google
Mayan buat list kalau ke sana... ada penyunya juga kan yak